contoh kalimat a white elephant

• In Buddhism, Buddha is said to have been a white elephant reincarnated as a human.
  Sementara itu, dalam Buddhisme, Buddha dikatakan sebagai gajah putih yang bereinkarnasi menjadi manusia.
• A white elephant in Thailand is not necessarily albino, although it must have pale skin.
  Seekor gajah putih di Kerajaan Thai tidak harus albino, meskipun harus memiliki kulit pucat.
• A white elephant (also albino elephant) is a rare kind of elephant, but not a distinct species.
  Gajah putih (atau gajah albino) adalah sejenis gajah langka, walaupun bukan spesies yang berbeda.
• I mean I think I have a couple edible lollipops from a white elephant gift like a year ago.
  Sepertinya aku punya beberapa lolipop yang bisa dimakan dari tukar kado tahun lalu.
• Around the same time a white elephant had been captured and brought to King Chakkaphat.
  Kurang lebih pada waktu yang sama, seekor gajah putih telah ditangkap dan dibawa ke hadapan Raja Chakkaphat.
• For instance, a "white elephant" is a byword for something expensive, useless, and bizarre.
  Contohnya, dalam bahasa Inggris, istilah "white elephant" (gajah putih) merupakan istilah untuk sesuatu yang mahal, tidak berguna, dan aneh.
• Buddha's mother dreamed a white elephant gave her a lotus flower three nights before she gave birth to him.
  ibu Buddha bermimpi tentang gajah putih yang memberikan bunga teratai nya, Tiga malam sebelum kelahirannya.
• Soon after a white elephant, holding a white lotus flower in its trunk, appeared and went round her three times, entering her womb through her right side.
  Sesaat kemudian seekor gajah putih muncul sambil memegang sekuntum bunga teratai pada belalainya dan mengitarinya tiga kali, masuk ke dalam perutnya melalui sisi kanan.
• The elephant on the right, measuring five-meter tall and six-meter long, symbolizes the conception of Prince Siddhartha who entered the womb of his mother on a white elephant.
  Gajah di sebelah kanan, dengan tinggi lima meter dan panjang enam meter, melambangkan kisah Pangeran Siddhartha sebagai seekor gajah putih yang masuk ke dalam rahim ibundanya.
• Officially the first flag was created in 1855 by King Mongkut (Rama IV), showing a white elephant (a royal symbol) on red ground, as the plain coloured flag was not distinct enough for international relations.
  Dalam catatan resmi, bendera Thai pertama kali dirancang pada tahun 1855 oleh Raja Mongkut (Rama IV), memaparkan seekor gajah putih (lambang kerajaan) di latar belakang yang merah, kerana bendera merah yang tidak bercorak tidak begitu sesuai digunakan di arena internasional.
• On 27 August 2005, during Minister Vivian Balakrishnan's visit to Punggol South, a resident, displeased with Buangkok's disuse, erected a series of white paper cut-outs of elephants, which were drawn in a cartoon-like style, symbolically calling the unopened Buangkok station a 'white elephant'.
  Pada 27 Agustus 2005, ketika menteri Vivian Balakrishnan berkunjung ke Punggol Selatan, seorang penduduk yang kecewa dengan tidak dibukanya stasiun ini memasang potongan kertas putih berbentuk gajah yang menyimbolkan tidak dibukanya stasiun sebagai gajah putih (sebuah perlambang kesia-siaan di masyarakat yang menghormati gajah putih yang suci).